Pemkab Batang Entaskan Wilayah Area Blank Spot Internet di 33 Desa
Batang - Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus berupaya mengentaskan wilayah-wilayah blank spot atau tidak tersentuh jaringan internet di desa terpencil pucuk pegunungan dan perbatasan.
Batang - Pemerintah
Kabupaten Batang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus
berupaya mengentaskan wilayah-wilayah blank spot atau tidak tersentuh jaringan
internet di desa terpencil pucuk pegunungan dan perbatasan.
Diskominfo Batang dalam
pemenuhan jaringan internet maupun sinyal seluler menggandeng beberapa penyedia
jaringan internet atau provider milik BUMN dan swasta.
Terbaru tower BTS
diresmikan di Desa Silurah Kecamatan Wonotunggal yang merupakan daerah
terpencil yang berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan.
Satu tahun yang lalu,
Diskominfo Batang juga memfasilitasi jaringan internet di wilayah pegunungan
Dieng yang ketinggian desa mencapai 1.800 mdpl. Tepatnya di Desa Pranten Dukuh
Rejosari Kecamatan Bawang yang berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan
Wonosobo.
“Masuknya internet di
pedesaan untuk mengurangi kesenjangan informasi dan masyarakat melek informasi
teknologi serta dapat menumbuhkan geliat perekonomian dengan pemanfaatan
internet,” kata Kepala Diskominfo Batang Triossy Juniarto, saat ditemui di Desa
Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Selasa (15/8/2023).
Ia akan terus melakukan
evaluasi pasca masuknya jaringan internet dibeberapa wilayah pedesaan. Karena
dengan demografi cukup extrem dan akses jalan yang cukup sulit manjadi kendala
jaringan internet.
“Diskominfo Batang saat
ini fokus mengentaskan wilayah tidak tersentuh, khususnya desa terpencil dan
terluar di daerah perbatasan,” jelasnya.
Sehingga masyarakat
desa mampu mengembangkan digital ekonomi, digital society dan digital
government.
“Awal tahun 2021 data
kami ada 33 desa tidak tersentuh. Secara bertahap kita entaskan dari area tidak
tersentuh yang kita kerjasamakan penyedia jaringan. Alhamdulillah bersambut
dengan program mereka satu demi satu yang tadinya susah sinyal kita entaskan
dari blank spot,” terangnya.
Dari 33 desa area tidak
tersentuh, lanjut dia, yang sudah merdeka sinyal mencapai 25 desa. Sisanya 8
desa secara bertahap akan terhubung dengan jaringan internet di tahun 2024.
Meskipun tidak blank
spot sama sekali dan perlu peningkatan, penguatan jaringan internet serta
sinyal seluler.
“Kita masih upayakan
jaringan Fiber Optik (FO) maupun jaringan selulernya. 8 desa itu memang berada
di pegunungan yang aksesnya susah dan terpencil. Oleh karena itu, kita
menyesuaikan program penyedia jaringan mereka. Kita targetkan tahun 2024
jaringan internet dan pengurangan sinyal seluler di 8 desa tersebut,”
pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)