Tim Bapemperda DPRD Jawa Tengah Belajar Perda Smart City ke Batang
Batang - Tim Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah, belajar tentang Peraturan Daerah (Perda) Pengembangan Smart City di Aula Kantor Bupati Batang, Jumat (17/5/2019).
Study Banding Tim Bapemperda yang terdiri dari angggota DPRD
sebanyak 15 orang dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi.
Wakil Ketua Badan Pembentukan Perda DPRD Provinsi Jawa
Tengah Nur Khasanah mengatakan, study banding ke Pemkab Batang untuk meminta
masukan dalam rangka menerbitkan Perda Jawa Tengah Cerdas. Hal ini karena
Kabupaten Batang sudah memiliki payung hukum pembentukan smart city, sehingga
barangkali mempunyai kemiripan rancangan Raperda yang akan dibuat oleh Provinsi
Jawa Tengah.
"Tujuan kami untuk membuat payung hukum bagi
Kabupaten/Kota yang sudah membuat smart city, akan tetapi belum memilik payung
hukum," ujarnya.
Karena diintruksikan oleh Gubernur Ganjar Pranowo agar semua
instansi pemerintahan yang ada di Jawa Tengah lanjutnya, harus memanfaatkan
informasi teknologi secara online baik dari perencanaan maupun program kerja di
instansi atau dinasnya.
"Hal ini agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang maksimal,
prima, dan transparan yang difasilitasi oleh Dinas Komunikasi dan Informasi
Jawa Tengah," jelasnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Batang Jamal
Abdul Naser menjelaskan, dalam penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) Kabupaten Batang masuk tiga besar Se Indonesia bersama
Kabupaten Banyuwangi dan Pandeglang. di Jawa Tengah yang mendapatkan
penghargaan penerapan SPBE kategori baik dari Kementrian Aparatur Sipil Negara
Reformasi Birokrasi, hanya Pemkab Batang dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Pemkab Batang mengusung visi dan misi terkait dengan
smart city, yaitu terwujudnya masyarakat yang harmonis, energik dan berdaya
saing, agamis, tentram dan sejahtera," jelasnya.
Dari misi ini lanjutnya, langsung mengerucut ke arah smart
city dengan pengembangan one vilage one product dan beberapa program prioritas
lainnya
"Dari sinilah Program Smary City lahir dengan acuan
RPJMD, visi misi dan program yang mengarah ke misi yang pertama yaitu
masyarakat yang berdaya saing," terangnya.
Dijelaskan pula oleh Jamal, Kabupaten Batang sudah melalui
berbagai tahapan dimulai dari assesment di Jakarta, dan masuk menjadi 50 besar
Kabupaten/Kota menuju 100 smart city.
"Kita juga sudah melakukan MoU dengan Kementrian
Kominfo, sebelumnya juga dilakukan bimbingan teknis untuk menyusun rencana
induk smart city," pungkasnya. (Humas Batang, Jateng/Edo)